Hubungi

0812-2016-8790
0819-3279-7967

Jl. Kali Buaran Rt 17/7 No 78 Kel. Penggilingan Kec. Cakung Jakarta Timur, 13940

Penyelidikan Tanah Di Lapangan Dan Di Laboratorium Di Tagerang

Sondir

merupakan alat yang diaplikasikan untuk melakukan pengukuran dan pengeboran tanah secara vertikal untuk mengenal sifat dan struktur tanah di bawah permukaan. Alat ini biasanya diaplikasikan dalam pengujian geoteknik untuk mempertimbangkan kekuatan, kepadatan, dan konsistensi tanah.

Sondir dapat dipakai dalam beraneka macam kesibukan, seperti dalam pengevaluasian kedalaman permukaan air tanah, identifikasi lapisan tanah, dan pengujian tenaga dukung tanah. Alat ini terdiri dari sebuah tabung logam panjang dengan ujung tajam di satu ujungnya yang diaplikasikan untuk mengebor tanah.

Kerja penerapan sondir diawali dengan memasukkan alat hal yang demikian ke dalam tanah secara perlahan-lahan dengan bantuan alat berat. Tiap kali alat tersebut mencapai kedalaman tertentu, alat akan ditarik ke atas dan kemudian dicatat hasil dari pengukuran. Hasil pengevaluasian hal yang demikian bisa menampakkan sifat dan struktur tanah yang terdapat pada kedalaman tertentu.

Sondir terdiri dari sebagian variasi, seperti static cone penetrometer (SCP) yang diterapkan untuk mengukur resistansi tanah, electric cone penetrometer (ECP) yang dilengkapi dengan sensor listrik untuk mengukur resistansi dan konduktivitas tanah, dan dynamic cone penetrometer (DCP) yang diaplikasikan untuk mengevaluasi kepadatan tanah dan daya dukung tanah.

Sondir bisa memberikan informasi yang sungguh-sungguh berguna bagi para insinyur sipil dan geoteknik untuk mengambil keputusan dalam perencanaan dan perancangan bangunan. Info perihal sifat dan struktur tanah yang diperoleh dari pemakaian sondir dapat menolong dalam memutuskan desain pondasi yang pas dan menghindari potensi kerusakan yang disebabkan oleh kondisi tanah yang tidak stabil.

Dalam simpulannya, sondir merupakan alat yang sungguh-sungguh penting dalam pengujian geoteknik. Dengan menerapkan sondir, para insinyur sipil dan geoteknik bisa mengukur sifat dan struktur tanah di bawah permukaan, dan menetapkan desain pondasi yang ideal dan menghindari potensi kerusakan yang disebabkan oleh keadaan tanah yang tidak stabil. Oleh sebab itu, pengaplikasian sondir betul-betul diperlukan dalam pengerjaan perencanaan dan perancangan bangunan.

ANALISIS SIFAT MEKANIK TANAH UNTUK DESAIN STRUKTUR GEOTEKNIKAL

Pada proyek konstruksi geoteknikal, penting untuk memahami sifat mekanik tanah untuk memaksimalkan desain struktur. Salah satu sistem untuk memahami sifat mekanik tanah adalah dengan menjalankan uji tanah. Uji tanah memungkinkan insinyur geoteknik untuk menentukan parameter mekanik tanah seperti modulus elastisitas, tenaga geser, dan deformasi tanah.

Sebagian tipe uji tanah yang umum dijalankan dalam desain struktur geoteknikal ialah uji beban geser seketika, uji kohesi tanah, uji kuat tekan uniaxial, uji kuat tarik segera, dan uji triaksial. Dalam uji beban geser langsung, sampel tanah diberikan muatan yang diaplikasikan secara tegak lurus kepada bidang geser tanah. Hasil dari uji ini yaitu kekuatan geser tanah.

Selain itu, parameter sifat mekanik tanah yang didapat dari uji tanah juga dapat digunakan untuk memperkirakan deformasi dan perubahan volume tanah. Hasil uji tanah betul-betul penting dalam desain fondasi, pondasi, dan struktur geoteknikal lainnya.

Dalam memilih variasi uji tanah, insinyur geoteknik seharusnya mempertimbangkan tujuan dan keperluan desain struktur geoteknikal serta keadaan tanah di lokasi proyek. Sesudah uji tanah selesai dilaksanakan, hasil uji harus dianalisis dan dimasukkan ke dalam desain struktur geoteknikal.

Dalam ikhtisar, uji tanah sungguh-sungguh penting dalam desain struktur geoteknikal. Memahami sifat mekanik tanah melalui uji tanah dapat menolong insinyur geoteknik memperkirakan energi dan deformasi tanah, yang penting dalam memilih ragam fondasi dan struktur geoteknikal lainnya yang cocok dengan kondisi tanah di lokasi proyek.

 

UJI TANAH: PENTINGNYA MENGUJI TANAH SEBELUM MEMULAI PROYEK KONSTRUKSI

Sebelum memulai proyek konstruksi, pengujian tanah menjadi hal yang betul-betul penting untuk mempertimbangkan kesanggupan tanah untuk menyangga struktur bangunan. Uji tanah dapat memberikan berita tentang sifat-sifat tanah seperti kepadatan, tenaga, dan deformasi tanah. Hasil uji tanah akan membantu dalam menetapkan jenis fondasi dan metode konstruksi yang cocok dengan keadaan tanah di lokasi proyek.

Ada sebagian macam uji tanah yang biasa dilakukan dalam pengujian tanah, di antaranya merupakan uji kepadatan tanah, uji kohesi tanah, uji beban geser, dan uji konsolidasi. Uji kepadatan tanah dapat memberikan kabar perihal kepadatan tanah dan berat macam tanah. Uji kohesi tanah dapat memberikan berita seputar kecakapan tanah untuk menahan gaya tekan atau tarik. Uji bobot geser bisa memberikan berita seputar kekuatan geser tanah. Meski, uji konsolidasi dapat memberikan info tentang perubahan volume tanah imbas gaya tekan.

Kecuali itu, uji tanah juga bisa membantu dalam menentukan risiko keruntuhan tanah atau longsor di lokasi proyek. Dalam kondisi tanah tertentu, pengujian tanah dapat membantu dalam menetapkan keperluan mitigasi risiko atau pengembangan tanah yang lebih aman.

Sebelum melaksanakan uji tanah, penting untuk melihat unsur-faktor lingkungan yang dapat memberi pengaruh hasil uji tanah. Seumpama, lingkungan yang kering atau basah bisa memberi pengaruh hasil uji kepadatan tanah. Selain itu, lokasi pengambilan sampel tanah mesti dipilih dengan hati-hati untuk menetapkan bahwa sampel tanah yang diambil mewakili situasi tanah di lokasi proyek.

Dalam inti sari, uji tanah sungguh-sungguh penting dalam memutuskan ragam fondasi dan cara konstruksi yang cocok dengan kondisi tanah di lokasi proyek. Hasil uji tanah juga dapat menolong dalam menetapkan risiko keruntuhan tanah atau longsor. Oleh karena itu, pengujian tanah sebelum memulai proyek konstruksi yakni hal yang betul-betul penting dan tak bisa dipungkiri.

DEEP BORING: MENGETAHUI KONDISI TANAH UNTUK DESAIN STRUKTUR

Deep boring atau pengeboran dalam yakni salah satu cara yang dipakai untuk memahami kondisi tanah di lokasi proyek konstruksi. Deep boring dikerjakan dengan menerapkan mesin bor yang diterapkan untuk mengebor lubang di dalam tanah hingga menempuh kedalaman tertentu. Sampel tanah kemudian diambil dari lubang bor untuk dijalankan analisis laboratorium.

Deep boring bisa memberikan info yang sungguh-sungguh penting dalam memutuskan tipe fondasi dan cara konstruksi yang sesuai dengan situasi tanah di lokasi proyek. Sebagian berita yang bisa didapat dari deep boring ialah kedalaman lapisan tanah, sifat-sifat tanah seperti kepadatan, tenaga, dan deformasi, serta berita tentang air tanah dan kandungan bahan organik di dalam tanah.

Deep boring juga dapat menolong dalam memastikan risiko keruntuhan tanah atau longsor di lokasi proyek. Dalam kondisi tanah tertentu, deep boring bisa membantu dalam memastikan keperluan mitigasi risiko atau pengembangan tanah yang lebih aman.

Namun, deep boring juga mempunyai sebagian kelemahan. Deep boring membutuhkan tarif yang relatif tinggi dan waktu yang cukup lama untuk menuntaskan pengeboran. Selain itu, lokasi pengeboran mesti dipilih dengan hati-hati untuk memutuskan bahwa sampel tanah yang diambil mewakili situasi tanah di lokasi proyek.

Dalam memilih deep boring sebagai cara untuk mengevaluasi keadaan tanah di lokasi proyek, perlu dipertimbangkan unsur-elemen seperti tarif, waktu, dan keakuratan informasi yang diinginkan. Tapi, jika dijalankan dengan hati-hati, deep boring bisa memberikan informasi yang sangat penting dalam menentukan variasi fondasi dan sistem konstruksi yang layak dengan keadaan tanah di lokasi proyek.

Dalam resume, deep boring ialah sistem yang sungguh-sungguh penting dalam memahami keadaan tanah di lokasi proyek konstruksi. Deep boring bisa memberikan info perihal sifat-sifat tanah dan risiko keruntuhan tanah atau longsor di lokasi proyek. Tetapi, deep boring juga memiliki kelemahan seperti biaya dan waktu yang tinggi. Oleh karena itu, deep boring patut dipilih dengan hati-hati dan dipertimbangkan bersama dengan metode lain dalam mengukur situasi tanah di lokasi proyek.

 

CBR Test (California Bearing Ratio Test)

yakni cara uji laboratorium yang dipakai untuk mengukur tenaga relatif tanah atau agregat dalam menyelesaikan tekanan. Percobaan ini diaplikasikan terutama untuk memastikan kemampuan tanah dalam mendukung muatan dari konstruksi seperti jalan raya dan landasan pacu.

Cara ini mulanya dimaksimalkan oleh California Department of Transportation untuk mengukur tenaga tanah untuk perencanaan dan desain jalan raya. Tetapi, kini cara ini sudah menjadi standar global untuk mengukur kemampuan tanah dalam menyokong muatan.

CBR Test dilakukan dengan cara menempatkan sampel tanah di dalam silinder standar dan memadatkannya secara bertahap dengan memakai pukulan standar. Sesudah sampel tanah dipadatkan, dipakai pengetesan beban yang diaplikasikan pada sampel untuk mengevaluasi daya tanah. Muatan ini digunakan pada kedalaman tertentu dari permukaan tanah dan kemudian dibandingkan dengan muatan yang dipakai pada sampel standar. Hasil dari percobaan ini diungkapkan dalam prosentase daya tanah standar yang diaplikasikan pada kedalaman tertentu dari permukaan tanah.

CBR Test dipakai untuk mengukur kekuatan relatif tanah dalam mengatasi tekanan dan dapat membantu dalam menetapkan ragam fondasi yang layak untuk konstruksi seperti jalan raya atau landasan pacu. Tes ini juga dapat menolong dalam mempertimbangkan lapisan bahan yang diperlukan di bawah permukaan tanah untuk meningkatkan kekuatan struktur. CBR Test sering kali diaplikasikan dalam perencanaan proyek konstruksi untuk menetapkan keamanan dan keandalan struktur.

Tetapi, CBR Test juga memiliki beberapa kelemahan. Sistem ini memerlukan sampel tanah yang cukup besar dan memakan waktu lama untuk dijalankan, sehingga bisa menyebabkan penundaan dalam proyek konstruksi. Selain itu, hasil percobaan dapat bervariasi tergantung pada keadaan tanah dan sistem pengujian yang diaplikasikan.

Dalam rumusan, CBR Test yaitu cara uji laboratorium yang diterapkan untuk menilai tenaga tanah atau agregat dalam mengatasi tekanan dan dapat membantu dalam menentukan variasi fondasi yang layak untuk konstruksi seperti jalan raya atau landasan pacu. Padahal CBR Test membutuhkan sampel tanah yang cukup besar dan memakan waktu lama untuk dilakukan, namun hasil tes bisa memberikan info yang sungguh-sungguh penting dalam perencanaan proyek konstruksi untuk menetapkan keamanan dan keandalan struktur.

Pemesanan Hubungi Kami

Bored pile

ialah macam pondasi dalam yang terbuat dari beton bertulang yang dibuat dengan metode melakukan pengeboran lubang pada tanah dan mengisi lubang tersebut dengan beton. Pondasi ini dipakai untuk menyokong beban dari bangunan dengan cara menyalurkan bobot ke tanah yang lebih dalam dan kuat.

Pelaksanaan pembuatan bored pile dimulai dengan mengerjakan pengeboran lubang pada tanah dengan memakai alat bor yang disebut alat bor hidrolik. Lubang tersebut kemudian dipenuhi dengan besi tulangan dan dicor dengan beton sehingga menyusun pondasi yang kuat dan stabil. Dalam sebagian kasus, pondasi juga bisa diperkuat dengan pemakaian kawat baja spiral yang diletakkan di sekitar besi tulangan.

Bored pile biasanya diaplikasikan dalam proyek konstruksi bangunan tinggi atau jembatan yang membutuhkan pondasi yang kuat dan stabil. Profit dari pemakaian bored pile adalah bahwa pondasi ini bisa menahan bobot yang lebih besar dibandingkan dengan pondasi lain seperti tiang pancang atau footings. Kecuali itu, karena bored pile dibuat dengan metode pengeboran lubang, maka pondasi ini bisa dijadikan di tanah yang sulit atau berbatu.

Meskipun mempunyai keuntungan, pembuatan bored pile juga membutuhkan biaya yang cukup besar dan memakan waktu lama sebab sepatutnya melaksanakan pengeboran yang cukup dalam. Selain itu, situasi tanah yang tidak stabil atau berlumpur juga dapat menyulitkan proses pembuatan bored pile.

Dalam simpulan, bored pile yaitu tipe pondasi dalam yang terbuat dari beton bertulang dan dijadikan dengan sistem mengerjakan pengeboran lubang pada tanah dan mengisi lubang hal yang demikian dengan beton. Pondasi ini dipakai untuk mendukung muatan dari bangunan dengan cara menyalurkan bobot ke tanah yang lebih dalam dan kuat. Bored pile lazimnya diaplikasikan dalam proyek konstruksi bangunan tinggi atau jembatan yang memerlukan pondasi yang kuat dan stabil. Padahal mempunyai profit, pembuatan bored pile juga memerlukan biaya yang cukup besar dan memakan waktu lama.

Sumur Air dan Topografi

yaitu sumber air yang penting bagi banyak rumah tangga, bisnis, dan industri. Tetapi, keberhasilan dari pembuatan sumur air betul-betul tergantung pada topografi lahan tempat sumur hal yang demikian dibuat. Topografi ialah ilmu yang mempelajari perihal format, ukuran, dan perubahan permukaan bumi, sehingga dapat memberi pengaruh lokasi dan kecakapan sumur air.

Dalam topografi, ada tiga hal yang perlu diperhatikan saat memilih lokasi pembuatan sumur air, yaitu elevasi, kemiringan, dan macam tanah.

  • Pertama, elevasi merupakan ketinggian suatu spot kepada permukaan laut. Lokasi yang memiliki elevasi yang lebih rendah dari tempat tinggal atau bisnis dapat menjadi daerah yang bagus untuk pembuatan sumur air sebab air akan mengalir ke arah yang lebih rendah. Tetapi, perlu diingat bahwa lokasi yang terlalu rendah juga dapat menjadi daerah yang rawan kepada banjir.
  • Kedua, kemiringan yaitu kemiringan permukaan tanah. Lokasi yang memiliki kemiringan yang terjal dapat menyebabkan air mengalir dengan kencang, sehingga air tanah susah untuk menyeimbangkan dan bergerak melintasi area percolation. Lokasi yang memiliki kemiringan yang datar atau landai cenderung lebih bagus untuk pembuatan sumur air sebab air dapat menyeimbangkan dengan gampang.
  • Ketiga, tipe tanah juga perlu dilihat. Macam tanah yang terdiri dari pasir, kerikil, dan bebatuan cenderung lebih bagus untuk pembuatan sumur air karena air dapat mengabsorpsi lebih kencang melewati tanah hal yang demikian. Sementara itu, tanah liat dan tanah berlempung cenderung lebih susah untuk menyerap air sebab air akan membendung diri di atasnya dan mengalir ke lokasi lain.

Dalam kesimpulan, topografi benar-benar penting dalam pembuatan sumur air. Elevasi, kemiringan, dan tipe tanah merupakan tiga unsur yang perlu diperhatikan dikala memilih lokasi untuk pembuatan sumur air. Lokasi yang memiliki elevasi yang lebih rendah, kemiringan yang datar atau landai, dan tanah yang terdiri dari pasir, kerikil, dan bebatuan cenderung lebih bagus untuk pembuatan sumur air. Dengan mengamati faktor-faktor ini, bisa meningkatkan keberhasilan dan efektivitas dari pembuatan sumur air.

Pemesanan Hubungi Kami